Untuk sebuah data spasial, pastinya memerlukan proyeksi agar data yang disajikan dapat tersampaikan secara sempurna. Data spasial berupa shapefile dapat berbentuk *.shp, *.shx, *.cpg, *.dbf, dan shapefile yang berisi proyeksi adalah shapefile yang disimpan dalam bentuk *.prj. Shapefile yang tidak memiliki file *.prj berarti tidak memiliki proyeksi (belum memiliki proyeksi). Selain itu, ada tidaknya proyeksi pada data dapat dilihat menggunakan software QGIS melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1. Buka QGIS (kali ini aku pakai versi 3.1O A Coruna)
2. Kemudian, input data spasial yang akan kita cek data proyeksinya dengan ctrl-shift-v (di sini aku menggunakan data vector), kemudian add layer file bentuk *.shp dari shapefile yang telah di download. Download shapefile di Diva GIS
3. Nah, untuk melihat ada-tidaknya proyeksi pada data spasial kita sekaligus melihat proyeksi apa yang digunakan dilakukan dengan klik kanan pada layer -> properties
4. Setelah itu akan muncul window baru, pilih opsi information pada kolom paling atas opsi tersebut, terdapat 'Information from provider'. Dalam informasi tersebut kita dapatkan informasi mengenai nama layer, lokasi file, sampai dengan jenis proyeksi yang digunakan pada data, yaitu pada CRS. Pada data yang kali ini kita gunakan CRS (Coordinat Reference System) adalah WGS 84 Geograhic dengan kode EPSG: 4326
5. Jika info CRS kosong alias tidak berisi nama proyeksi, maka dapat disimpulkan bahwa data belum memiliki sistem proyeksi di dalamnya. Untuk penentuan atau pemberian CRS pada data spasial akan dibahas di post selanjutnya :)
Simple, kan?? Dengan begitu kita jadi tahu jenis proyeksi yang digunakan di data spasial tersebut sehingga data dapat dianalisis lebih lanjut sesuai dengan proyeksi yang bersangkutan dan tujuan dari analisis yang dilakukan.
Semoga membantu.
Thanks Kak
ReplyDeleteaku fans mu mba vindy
ReplyDelete