Skip to main content

Posts

Nice to See You Again!

i have a cute garden in my house now :)) How was your day? You have a nice day, right? mmm... wish u have the one of them if u don't have yet.  Lately, i feel a little busy. Yea, not too busy but enough. actually i wanna write some articles, but i dont really have time to do that.  But now, idk why i go to this page, write some words then i dunno where these words are going. Time flies so fast. Ahahah its real. did you know? im in the 3rd year of my college now.  Like OMG, i was in my first year of junior high school when i have this blog. I wrote some stories then post them on this page, u all read them, and i'm very excited when i get feedback or many visitors come to my blog to read mine.  It's cool. i have more than 170.000 visitors now on this blog ehehe. Thank you  :) Till finally i rarely opened this blog. Of course, i have so much to do in real life. I write to heal sometimes, till i feel it doesnt work anymore too many things on ma mind all is reasonable, bcs i'
Recent posts

Di balik "Pinarak Bojonegoro"

Sebagai warga Kota Bojonegoro, sudah lama kita tidak mendengar tagline "Bojonegoro Matoh". Tagline yang sempat viral pada masa-masa Kang Yoto ini, dengan kata "Matoh" yang berarti "keren; bagus; menakjubkan" telah berganti menjadi tagline baru yang sekarang cukup sering diperdengarkan. Ya, wajar saja, ganti bupati :) Tapi, warga Bojonegoro, tahu ngga nih, makna  di balik "Pinarak" itu sendiri dan kenapa dijadikan sebagai tagline Bojonegoro pada kepemerintahan Bu Anna Mu'awanah? Nah, banyak yang ngga tahu kan. Jadi, mari kita kupas sedikit demi sedikit (karena penulis sendiri juga sebenarnya penasaran banget, hehe).  ____ Bojonegoro merupakan kota  wisata di Jawa Timur yang terkenal dengan api abadinya "Kayangan Api". Sebagai kota wisata, tentunya Bojonegoro menjunjung tinggi budaya-budaya yang ada. Dikutip dari  25 Tempat Wisata di Bojonegoro Terbaru & Terhits Dikunjungi - Java Travel  terdapat kurang lebih 25 tempat wisata hi

Gagal Pasang Plugin di QGIS? Coba Cara Ini

  QGIS atau yang dulunya biasa disebut Quantum GIS merupakan software  olah data spasial yang bereferensi kebumian. QGIS dikembangkan oleh programmer Gerry Sherman pada tahun 2002 dan rilis sebagai perangkat lunak Open Source yang diminati banyak penggunanya.  Dalam pemakaiannya agar lebih multiguna, QGIS memberikan banyak sekali plugin yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna. Plugin-plugin tersebut tidak semuanya otomatis terpasang ketika instalasi pertama pada dekstop. Banyak plugin yang bisa kita pilih dan pasang secara manual sesuai dengan kebutuhan kita dalam mengolah data pada QGIS. Namun, beberapa kali ditemui masalah dalam pemasangan plugin pada QGIS. Mulai dari jenis plugin yang dimaksud tidak ditemukan, pemasangan plugin yang memerlukan waktu terlalu lama, tidak berhasil memuat list plugin pada QGIS, dan mungkin masih banyak lagi (yang disebutkan hanya yang pernah dialami penulis sih hehehe) Nah, untuk mengatasi kendala-kendala di atas, Ada sebuah tips yang sebenarnya QGI

Cara Mengetahui Jenis Proyeksi Sebuah Data Spasial (Vector) pada QGIS

Untuk sebuah data spasial, pastinya memerlukan proyeksi agar data yang disajikan dapat tersampaikan secara sempurna. Data spasial berupa shapefile  dapat berbentuk *.shp, *.shx, *.cpg, *.dbf, dan shapefile  yang berisi proyeksi adalah shapefile  yang disimpan dalam bentuk *.prj. Shapefile  yang tidak memiliki file *.prj berarti tidak memiliki proyeksi (belum memiliki proyeksi). Selain itu, ada tidaknya proyeksi pada data dapat dilihat menggunakan software QGIS melalui langkah-langkah sebagai berikut: 1. Buka QGIS (kali ini aku pakai versi 3.1O A Coruna) 2. Kemudian, input data spasial yang akan kita cek data proyeksinya dengan ctrl-shift-v (di sini aku menggunakan data vector), kemudian add layer file bentuk *.shp dari shapefile yang telah di download. Download shapefile di  Diva GIS 3. Nah, untuk melihat ada-tidaknya proyeksi pada data spasial kita sekaligus melihat proyeksi apa yang digunakan dilakukan dengan klik kanan pada layer -> properties 4. Setela