TEKS PIDATO
“HARGAI PRIVASI ANDA
SENDIRI SEBAGAI REMAJA YANG SEHAT”
PEMBUKA
Bapak pembimbing yang saya hormati
dan teman-teman yang saya sayangi.
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Mari kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah
SWT, karena atas rahmat-Nya, kita dapat berkumpul di sini dalam keadaan yang
sehat wal’afiat (alhamdulillah). Pada kesempatan yang baik ini, saya akan
menyampaikan pidato dengan topik “HARGAI PRIVASI ANDA SENDIRI SEBAGAI REMAJA
YANG SEHAT”
ISI
Teman-teman sekalian.
Privasi, dalam Bahasa Indonesia berarti rahasia pribadi. Sedangkan,
definisi dari privasi adalah kemampuan suatu kelomopok atau individu untuk
menjaga informasi mengenai mereka sendiri tau bertujuan melindungi akses
kehidupannya dari publik. Namun, di dunia yang semakin maju ini, kepedulian
terhadap privasi semakin menurun seiring penyebaran informasi yang semakin
mudah.
Seiring dengan berkembangnya zaman. Banyak sekali media
sosial yang fitur-fiturnya semakin mendukung kita untuk saling berinformasi
satu sama lain, baik berupa fitur medsos khusus foto, status, atau hanya berupa
fitur chat. Kalian pasti punya akun media sosial yang sering kalian buka. Lalu,
pasti dengan akun tersebut kalian menyebarkan informasi atau lain-lain dan
saking terlenanya dengan akun sosmed tersebut, kalian tidak sadar, apakah yang
kalian bagikan ke sosmed itu perlu privasi atau tidak.
Tidak jarang kita temui orang-orang khususnya para remaja
mengunggah dengan sengaja atau tidak sengaja menyebarkan informasi milik meraka
yang mungkin itu adalah informasi pribadi yang memerlukan perlindungan. Karena
apabila informasi itu jatuh di tangan orang yang tidak bertanggung jawab, dapat
membahayakan diri mereka sendiri.
Sebenarnya apa sih tujuan mereka?
Ingin populer atau apa? Kok miris amat?
Iya, sih. Yang seperti itu memang mempercepat kita untuk
mencapai kepopuleran, namun usaha seperti itu terlalu nekat untuk hal yang
sepele.
Selain itu, ada 1 hal lagi yang mereka, kaum remaja
inginkan saat mereka menyebar informasi pribadi mereka, yaitu : ingin dipandang
berharga (dinotice). Padahal dengan semakin banyaknya kita mengunggah informasi
di media sosial, semakin banyak yang merasa risih akan hal itu. Apalagi, jika
memang pada dasarnya, orang yang melihat informasi itu tidak suka dengan Anda
misalnya.
Nah, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan
terjadi pada informasi pribadi kita. Ada beberapa hal yang sepatutnya kita
perhatikan, antara lain :
1.
Menjaga kewibawaan.
Orang yang jarang mengumbar-ngumbar di sosmed tapi
tetap aktif di sosmed tersebut akan dirasa lebih menarik daripada yang sering
banyak omong di sosmed yang cuma cari sensasi doang.
2.
Menjaga Kemisteriusan.
Jagalah totalitas karakter yang mengagumkan ini. Banyak
rasa penasaran yang timbul jika kita tidak dengan begitu mudahnya mengumbar
informasi-informasi pribadi kita di media sosial.
3.
Selektif dalam memakai sosmed.
Ini adalah hal terpenting dalam bermedia sosial.
Jangan sampai kita tergerus arus negatif dan meninggalkan yang positif.
4.
Tidak terlihat bukan berarti tidak ada.
Begitu juga dengan sebaliknya. Yang diinformasikan
seseorang alay di sosmed, belum tentu benar juga. Bisa saja dia cuma hoax-hoax
untuk cari sensasi.
Meskipun begitu, cara para remaja alay sosmed itu mencari
perhatian juga patut dihargai, jika ingin menasihati, gunakanlah kata-kata yang
halus dan terkesan tidak menyinggung perasaannya.
Tidak jarang kita lihat orang-orang besar yang dengan
segala pencapaiannya, namun masih berendah diri dalam kehidupannya. Contoh saja
para penemu aplikasi-aplikasi media sosial itu, mereka tidak pernah mengumbar
kehidupan pribadi mereka untuk hal-hal yang tidak bermanfaat atau pun secara
berlebihan. Mereka akan cenderung lebih aktif dalam menge-post karyawan-karyawan mereka yang semangat bekerja, atau hal-hal
lainnya.
PENUTUP
Demikian yang dapat saya sampaikan. Mulai sekarang, marilah
kita hargai privasi kita, menuju remaja sehat, produktif, dan bahagia. Terima
kasih atas perhatiannya. Mohon maaf apabila ada salah kata dan tingkah laku.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Comments
Post a Comment