“Kau melamun ya?” tanya Adre saat melihatku terduduk sendiri di bangkuku. “Tidak, aku hanya sedang melihat ke luar jendela. Cuaca tidak mendukung hari ini, tapi mereka masih saja bersenang-senang,” ucapku mengarah kepada mereka yang berada di lapangan sekolah. “Heh, mereka itu memanfaatkan waktu yang ada, tidak seperti kau yang hanya tetap duduk diam di bangkumu saat jam istirahat. Pantatmu tidak panas apa?” “Dasar kau ini,” “Kalau begitu, temani aku jalan-jalan keluar kelas!” “Nah, begitu dong. Ayo!” Aku pun beranjak dari bangku yang sebelumnya sudah lama aku duduki. Aku lihat Adre sangat bersemangat. Kaki ku mulai melangkah keluar pintu kelas. Tanpa tujuan yang tampak jelas, aku terus berjalan, dengan Adre di samping kiriku. Kami tidak banyak bicara saat itu. Seseorang dengan seragam sekolah sepertiku, hanya saja dia memakai celana panjang dan aku memakai rok hitam pendek berwiru di atas lutut. Tatapannya yang dingin nan lurus melewatiku begitu saja d